CORDYMUNE SANG MAESTRO HERBAL NASA


Sejak ribuan tahun sebelum masehi lalu Cordyceps merupakan obat herbal andalan para bangsawan dan kaisar China. Jamur yang hidup di dataran tinggi lebih dari 4200 mdpl sangat bermanfaat antara lain untuk kekebalan tubuh, ginjal, hati, sistem pernapasan, masalah fungsi seksual dan kolestrol. 

Cordyceps sinensis menjadi bahan dasar produk kesehatan unggulan NASA dengan label CORDYMUNE. Di dalam satu kapsul mengandung ekstrak Cordyceps sinensis tinggi yaitu 500 mg
Produk baru ini merupakan salah satu produk kesehatan andalan karena khasiat luar biasa. Dengan mengkon­sumsi CORDYMUNEsecara rutin tubuh akan tahan terhadap berbagai macam penyebab penyakit. Imunitas & resistensi tubuh terhadap bakteri dan virus akan meningkat. Herbal yang berasal dari jamur ini juga sangat berkhasiat menjaga dan membantu mengatasi masalah ginjal. Bahkan mampu membantu mengatasi disfungsi ginjal dan gagal ginjal seka­lipun. 
Penyakit hati seperti hepatitis dan cir­rosis bisa diatasi dengan konsumsi kap­sul CORDYMUNE. Begitu juga dengan penyakit pernafasan seperti asma, bron­chitis dan TBC. 
Bagi yang memiliki masalah sek­sual dan kolesterol serta gula darah bisa merasa lega. Hadirnya produk ini memberangin segar, karena herbal ini sangat berkhasiat membantu mengatasi masalah tersebut. 
Bukan hanya itu, masih banyak khasiat yang diberikan CORDYMUNE. Gangguan system syaraf, stress, fatigue dan insomnia juga bisa dibantu diatasi. Efek radioterapi dan kemoterapi yang bisa mengakibatkan gangguan keseha­tan juga bisa direduksi. 
CORDYMUNE memiliki fungsi pence­gahan terhadap penyakit kardiovaskular dan hipertensi. Dan bukan hanya penya­kit saja yang bisa dibantu disembuhkan. Bagi yang sehat mengkonsumsi herbal organic ini bisa meningkatkan energi dan stamina, khususnya bagi laki-laki. 
Bahan dasar CORDIMUNE Cordyceps sinensis yang sangat power full ini ternyata jamur parasit. Jamur ini merupakan jamur yang tumbuh menjadi parasit larva Hepialidae. 
Spora pada akhir musim gugur bertebaran dan masuk ke dalam tubuh larva yang menjadi inang. Secara per­lahan spora tumbuh di dalam inangnya menghisap nutrisi larva untk pertumbu­hannya. Jamur akan muncul dari tubuh larva pada musim panas. Sehingga dalam bahasa mandarin disebut dong chong xia chao (Ulat Musim Dingin dan Rumput Musim Panas). 
Jamur ini tumbuh di dataran tinggi Himalaya. Dataran tinggi memiliki kondisi lingkungan ekstrim. Suhu sangat dingin dan kadar oksigen terbatas. Tidak banyak mahluk hidup yang mampu bertahan di sana. 
Cordyceps sinensis salah satu organism yang mampu bertahan di kondisi ekstrim pegunungan. Konon semakin ekstrim kondisi lingkungan tempat tumbuh semakin baik kualitasnya. 
Di alam Cordyceps sinensis sangat sulit ditemukan. Selain kondisi ling-kungan yang ekstrim, jamur ini juga memerlukan waktu yang lama untuk siklus hidupnya bisa 6 tahun. 
Dengan kemajuan teknologi, kesu­litan menemukan jamur ini di alam bisa diatasi. Aloha Medicinal Inc perusahaan pertama di dunia yang membudidaya­kan Cordyceps sinensis. Perusahaan ini diakui sebagai ahli budidaya Cordyceps sinensis terkemuka di dunia. Perusa­haan ini berhasil mendapatkan paten US dan internasional sekaligus. 
Produk hasil budidaya Aloha Medici­nal Inc yang disebut Cordyceps sinensis Alohaensis Hybrid HEAA. Produk ini satu satunya Cordyceps genetic yang berser­tifikat otentik melalui tiga tes genetic in­dependen. 
Cordyceps sinensis Alohaensis Hy­brid HEAA yang menjadi bahan dasar CORDYMUN dijamin 100% sertifikasi “Authentic DNA” turunan dari strain Tibet dan sertifikat Organik USDA. Tidak heran jika dikatakan sebagai Cordiceps terbaik dunia. Kandungan dan khasiat 3,5 kali lebih kuat dari cordyceps liar. 
Dengan fasilitas budidaya sangat mumpuni dan canggih sesuai dengan fasilitas Regitrasi FDA tentunya meng­hasilkan Cordiceps kualitas tinggi. Se­hingga dengan segala kemampuan Aloha Medicinal Inc berhasil mendapat­kan US paten 7407795, paten pertama Cordyceps sinensis organic hasil budi­daya

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "CORDYMUNE SANG MAESTRO HERBAL NASA"

Posting Komentar